LAPORAN AKHIR PENELITIAN INTERNAL : PENGARUH PEMBERIAN BUAH TERHADAP GEJALA DEPRESI, SUASANA HATI, DAN VITALITAS REMAJA PUTRI

Banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan mental diantaranya faktor genetik, 4 sosial-ekonomi, status kesehatan, keluarga, lingkungan, pola aktivitas, pola tidur, dan pola makan.9-11 Penelitian terdahulu menyebutkan bahwa konsumsi sayuran dan buah-buahan mampu mengendalikan profil metabolisme seperti tekanan darah, kadar gula, kolesterol darah, kanker, mortilitas kardiovaskular, dan semua penyebab kematian serta memperpanjang usia hidup.12-15 Yang menarik, konsumsi sayur dan buah tidak hanya mengendalikan metabolisme dan kondisi fisik tetapi juga kondisi mental emosional seperti depresi, kecemasan, suasana hati (mood), kualitas hidup, dan kesehatan mental lainnya.1619 Gangguan mental emosional seperti depresi, suasana hati, dan vitalitas dapat dipengaruhi oleh neurotransmitter. Neurotransmitter yang berperan dalam mempengaruhi depresi dan suasana hati adalah naroadrenalin, dopamin dan serotonin.20 Perubahan dopamin menjadi noradrenalin membutuhkan vitamin C yang banyak terdapat di buah-buahan.21 Vitamin B6, B12, dan B9 yang terdapat dalam buah segar merupakan prekursor yang menyebabkan penurunan homosistein yang akan mempengaruhi depresi dan suasana hati dan kesehatan mental lainnya.22,23 Hal tersebut terbukti oleh penelitian Carr et al. tahun 2013 melaporkan terdapat penurunan 38 persen (p = 0,029) pada gangguan suasana hati (mood) dengan pemberian dua buah kiwi selama 6 minggu.16 Penelitian lain menyebutkan dengan konsumsi satu buah segar seperti apel dan pisang) sebagai cemilan setiap hari selama 10 hari dapat mengurangi kelelahan, depresi, kecemasan, kognitif, dibanding dengan konsumsi wafer coklat atau kripik kentang yang diuji cobakan kepada 100 mahasiswa. Pemberian buah memberikan hasil skor depresi lebih rendah dibandingkan dengan pemberian coklat atau kripik.18 Berdasarkan penelitian Brookie (2017) dengan intervensi pesan singkat yang berbasis internet dan pemberian sayur buah segar selama 2 minggu menunjukkan hasil bahwa pemberian intervensi sayur dan buah segar mampu meningkatkan vitalitas (p = 0,006), semangat (p = 0,003), dan perilaku bersemangat (p = 0,006) dibandingkan dengan peserta yang hanya diberikan pesan singkat berbasis internet untuk mengokonsumsi sayur dan buah.

1.  UEU-Research-23909-16_0914.pdf - 675 KB

• HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT DEPRESI DI DUSUN GAYAM DESA MOJOPURO KECAMATAN JATIROTO KABUPATEN WONOGIRI
• DAYA TERIMA DAN ANALISIS KOMPOSISI ZAT GIZI PADA SELAI BUAH NAGA
• HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN KELUARGA TERHADAP KONSUMSI SERAT (SAYUR, BUAH, KACANG) PADA LANSIA USIA 60-74 TAHUN DI PULAU SUMATERA (ANALISIS DATA SEKUNDER RISKESDAS 2010)
• IHDAD BAGI PEREMPUAN DALAM KOMPILASI HUKUM ISLAM ( SEBUAH ANALISIS GENDER )
• PENGARUH KEUNIKAN KONSUMEN DALAM MERESPON SEBUAH KONTEN VIRAL
• NILAI ORGANOLEPTIK DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA ES KRIM DENGAN PENAMBAHAN KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L)
• PERBEDAAN DAYA TERIMA DAN KOMPOSISI ZAT GIZI PADA SIRUP BUAH MELODI YANG DIBANDINGKAN SIRUP BUAH MELON
• HUBUNGAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH SERTA INDEKS MASSA TUBUH (IMT) TERHADAP PROFIL LEMAK DARAH PADA PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS KEBON JERUK TAHUN 2011
• PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI BUAH BIT TERHADAP MUTU ORGANOLEPTIK DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDANKUE BOLU KUKUS
• TINJAUAN HUKUM PERDATA TERHADAP JUAL BELI TEBAS SECARA ADAT PADA BUAH MANGGA DI POHON DI DESA WANAR, KECAMATAN PUCUK, KABUPATEN LAMONGAN.